WartaPemalang-Terkait pencopotan baliho Nurhidayat, Relawan Bolo Ndoro (RBN) menganggap hal itu sebagai tindakan tidak profesional, diskriminatif dan paranoid.
Karenanya, Senin (15/05/2023)RBN mengadakan audiensi di Kantor DPMPTSP , yang dihadiri oleh Kepala Dinas Khaeron SH, MM, Satpol PP, Bagian Hukum, Dinas Perkim, Dinas Kominfo, BAPPEDA dan RBN yang memasang baliho.
Sebagaimna ungguhan Facebooknya dengan akun Boedyarto Soedaryo penurunan beberapa baliho diruas jalan protokol wil kab Pemalang oleh SATPOL PP yang mana dinyatakan oleh pihak Kantor DPMPTSP" tidak berijin " dan " tidak bayar pajak reklame ". Sedangkan menurut keterangan langsung dari Vendor PT Merah Putih di forum menyatakan pihak RBN sdh memenuhi semua kewajibannya dari perijinan hingga pajak reklame.
Menariknya dalam ungguhan tersebut ada hasil yang tak terduga tentang kinerja DPMPTSP yakni seperti yang dikatakan Kepala Dinas Khaeron SH,MM bahwa penurunan baliho Cabup Ndoro Nurhidayat diturunkan karena adanya protes oleh Netizen di Sosmed dan salah satu baliho berada di Zona Putih area l dilarang dipasang baliho jenis apapun.
Yang berada sepanjang Jl. Jendral Sudirman ke timur dan untuk saat ini banyak baliho dari berbagai parpol yg dipasang di zona putih tersebut, bukti rekaman ada, sungguh sangat tidak profesional kinerja dari Dinas tersebut.
Maka dari itu RBN berkesimpulan
"Kesimpulan dari kami sebagai Relawan Bolo Ndoro adalah terjadi DISKRIMINATIF dan PARANOID ketakutan dari pemerintahan saat ini terhadap munculnya seorang bacalon Bupati th 2024" tukis Boedyarto Soedaryo dalam status facebooknya.
Boedyarto Soedaryo bahkan menuliskan unggahannya "Sungguh ironis dalam era demokrasi spt ini masih ada saja penguasa yang dengan cara arogan tidak dgn sesuai aturan yang ada menggunakan kekuasaannya untuk membungkam pihak2 yang dianggap sbg lawan politiknya.
Seperti inikah kekuasaan yang diinginkan rakyat..........
Mungkin benar juga mengingat Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat secara tegas akan mencalonkan lagi periode depan. Apalagi saat ini, Mansur yang dulunya berdampingan dengan Mukti Agung Wibowo saat ini sudah bersafari politik dengan mengahadiri berbagai kegiatan halal bi halal, hajatan ataupun pertemuan untuk meningkatkan popularitasnya.
Jadi, tak salah kalau ada rivalitas berkaitan dengan politiknya harus dihentikan.
(Chaerun)