WartaPemalang.com – Diduga tidak senang dengan pemberitaan
yang menyudutkan dirinya, seorang kepala desa, dari desa Sukorejo, Kecamatan
Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah nekat memukul wartawan.
Joko Longkeang seorang wartawan dari media Harian Pemalang, mendapat
pemukulan pada hari sabtu (8/4) dini hari, saat sedang melakukan peliputan
terkait kehidupan malam.
Saat ditemui, Joko menceritakan bahwa tiba-tiba dia dipukul dari belakang,
sehingga tidak sempat untuk mengelak.
“Tidak tau, tiba-tiba dipukul dari belakang,” jawab Joko saat ditanya
penyebab terjadi pemukulan.
Karena saat itu keadaan gelap, Joko tidak mengetahui siapa pelaku pemukulan
tersebut, namun setelah ada cahaya lampu, barulah dia mengetahui bahwa
pelakunya adalah seorang kepala desa.
Mengetahui bahwa pelakunya adalah seorang kepala desa, Joko menduga bahwa
kejadian itu ada kaitannya dengan pemberitaan yang dibuatnya beberapa waktu
lalu. Dimana dia memberitakan pelaku terkait Program Nasional Agrari (Prona)
yang menyatakan bahwa kepala desa tersebut tersangkut Pungutan Liar (Pungli).
“Katanya dia dendam sama saya, padahal saya tidak pernah punya masalah
dia,” ungkap Joko, yang saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit dr. Ashari,
karena mengalami luka robek dipelipis kanan dan lebam pada mata sebelah kanan.
Saat ini, Joko yang sudah didampingi Ketua Asosiasi Wartawan Profesional
Indonesia, Budi akan membuat laporan ke Polres Pemalang, setelah sebelumnya
sudah membuat laporan di Polsek Ampel Gading, namun belum mendapat tanggapan.
“AWPI dan rekan-rekan media akan melaporkanya ke polres Pemalang, dengan
laporan penganiayan dan pelangaran undang-undang pers,” ujar Budi.
Budi juga berharap agar Bupati, melalui instansi-intansi terkait atau
Silahturahmi Pamong Kabupaten Pemalang (Simongklang) dapat memberi sanksi
tegas, “Bila perli diberhentikan,” tegas Budi.
Karena, lanjut Budi, seorang Kepala Desa tidak patut bersikap arogan dan
premanisme. “Dan kami berharap kepada Polres pemalang agar segera menindak
lanjuti atas laporan tersebut,” tandasnya.
Saat di temui awak media Warta Pemalang.com bersama rekan-rekan wartawan
dan LSM di ruang kerjanya, ketua Simongklang membenarkan adanya kejadian
tersebut, dalam permasalahan ini beliau menyerahkan sepenuhnya kepada hukum yang
berlaku, beliau juga minta maaf atas kejadian ini dan smoga kedepan tdak
terjadi lagi. (capri-WP)