wartapemalangnews
Oleh: tim media
Pemerintah jawa tengah,
dalam kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo, sudah mengawali prioritas
pembangunan infrastruktur, berupa pembangunan jalan umum hingga ke jalan plosok
Desa.
Ini terbukti dengan
betonisasi jalan jalan pantura, sampai jalan kabupaten, juga kawasan
jalan poros, seperti jalur pantura Brebes Tegal Pemalang Pekalongan sampai
Batang dan seterusnya.
Dan betonisasi sayap
jalan, di berbagai lokasi wilayah Pemalang, seperti jalan propinsi Pemalang
Purbalingga.
Tak ketinggalan pula betonisasi jalan jalan di berbagai Desa lainnya di
kabupaten Pemalang.
Seperti yang baru baru
ini selesai pekerjaannya, hingga ada yang masih masa perawatan (DPU)
Pemalang.
Di antaranya Betonisasi
jalan alternatif wilayah Kecamatan Bantarbolang sampai Kecamatan Bodeh, serta
beberapa daerah lain di jawa tengah, kini menjadi sasaran yang masuk dalam
terobosan orang momor satu di Jawa Tengah tersebut.
Kemudian pembangunan jalan Tol pantura yang merupakan program nasional, yang
sangat menunjang multi akses jalan, guna terhubung ke berbagai daerah di jawa
tengah.
Dan kini jelas masih di
genjot, dan fokus pada kegiatan pembangunan jalan Tol tersebut.
Namu disisi lain terkait
pembangunan jalan tol itu muncul sebuah permasalahan yang terkena dampak
lasung"Adalah masyarakat kita, yang hangat ramai dibincangkan saat ini.
Yaitu terkait rusaknya jalan yang diakibatkan oleh Dumtruk besar yang membuat
jalan hancur dan rusak parah.
Saat itu kata sumber kabag humas PT Waskita (Jhon peyang), ketika bertemu
dengan tim media, pekan lalu diruang kerjanya mengataka:"sistem
kronologhis kerjasama pihak PT lain kepada PT.Waskita, secara managemen, Bahwa
setelah ada M.O.U-deal dari pihak Waskita, kemudian kami menerbitkan Surat
Perintah Kerja (SPK), baru mereka memulai pekerjaannya.
Dan adapun kendala
oprasional di lapangan dari titik kuwari hingga di pembuangan, itu menjadi
tanggungjawab pihak PT LMA, dan sudah bukan kewenangan kami lagi" tutur
Jhon kepada tim media.
Ia pun kembali
menyampaikan terkait hal tersebut silahkan diklarifikasi saja ke pihak LMA.
Yang menjadi persoalan di sini" adalah pihak PT. LMA sebagai penerima
(SPK) dari PT.Waskita, untuk pengadaan dibidang tanah urug, sampai saat ini
tidak memperhatikan kondisi kapasitas jalan.
Di sana jelas-jelas
terpampang rambu rambu peraturan kapasitas tonase jalan tersebut, bahwa jalan
itu kapasitasnya 8-ton bukan untuk kendaraan jenis Dumtruk yang kapasitas
muatannya 24-ton. dengan beroperasinya alat transportasi DUMTRUK
berkapasitas muat yang besar tersebut. muncul permasalahan dengan masyarakat
sekitar akibat jalan yang dilalui semakin buruk, serta penuh lumpur.
Mereka prihatin adanya akses jalan yang rusak dan sempit hingga sering
mengakibatkan kecelakaan terhadap pejalan umum.
Minggu 3/12/2016 warga
Desa Purana Desa Suruh,
Desa Karanganyar, kembali timbul reaksi akibat jalan yang semakin buruk,
mereka bersepakat melakukan protes dengan memasang tanda tali rapiah, tanda
patok dan juga pasang Drum di titik titik jalan rusak, sekaligus demi
mengurangi kecelakaan berikutnya.
Menurut keterangan warga setempat, Rt/w 09/012 Suruh krajan, (Dulah) bukan nama
asli, kami semua warga sepanjang jalan yang dilalui Dumtruk PT.LMA dan
Bhascam aspal milik Wawan juga kwari milik matan lurah Tarom, dari semua
pengusaha tersebut, yang sama sama menggunakan transportasi angankut, bisa
mentaati peraturan yang ada. Perlu kita ketahui" sebab kami
tidak akan menghalang-halangi dan bukan mau menghambat pekerjaan kegiatan
pembangunan jalan Tol maupun lainnya, namun mohon di perhatikan, demi keselamatan
keamaman bersama, bagi pengguna pejalan umum. Harapan masyarakat, dimohon
Pihak terkait dan para pemangku kebijakan hukum, serta wilayah pemerintahan di
Kabupaten Pemalang diharapkan agar segera meninjau kembali terkait permasalahan
di bawah ini.
Hal ini jangan sampai di biarkan" Sebab bila ini ada indikasi pembiaran,
bisa dikatakan" pemerintah hukum kita tidak berimbang.
Sekali lagi" suara hati rakyat menyampaikan!!! sesui slogan PEMALANG
HEBAT, PEMALANG BISA slogan ini sangat mengandung filosof yang luar biasa.
apalagi melihat kutipan ReTweet @pakjunaedi
-beliau mengatakan: "kepentingan masyarakat lebih utama , semua fihak
untuk menjaga itu, jangan semata mata bisnis yang hanya mengutamakan untung
saja"