Sarana untuk mencerdaskan bangsa
dalam dunia pendidikan diantaranya adalah tempat atau bangunan, namun ketika
tempat yang digunakan untuk menimba ilmu tersebut tidak layak pakai atau rusak,
maka kegiatan belajar mengajar menjadi tidak nyaman. Untuk menanggulangi
masalah tersebut pemerintah menganggarkan dana melalui proyek DAK. Namun pada
kenyataan dilapangan dana tersebut kurang tepat guna. Hal ini terjadi
dimungkinkan karena kurang ketatnya pengawasan atau sikap masa bodohnya
pengawas bahkan mungkin karena adanya tahu sama tahu dengan pihak-pihak yang
terkait.
mari kita lihat beberapa contoh gambar hasil jeprat-jepret DAK 2009. Disini terlihat tembok dengan campuran pasangan tumbukan bata merah,pasir dan kapur umurnya diatas 10 tahun masih dipakai lagi. Campuran puran untuk cor menggunakan batu bekas ayakan bukan dengan batu split. Kayu yang sudah rapuh masih digunakan sebagai pengeret ( kuda-kuda ). Paling bawah menggunakan kayu lokal. Demikian hasil jepretan lensa kami semoga ditahun 2015 ini pengawasan terhadap pelaksanaan proyek DAK dan proyek-proyek yang lain lebih diperketat lagi sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih nyaman.
mari kita lihat beberapa contoh gambar hasil jeprat-jepret DAK 2009. Disini terlihat tembok dengan campuran pasangan tumbukan bata merah,pasir dan kapur umurnya diatas 10 tahun masih dipakai lagi. Campuran puran untuk cor menggunakan batu bekas ayakan bukan dengan batu split. Kayu yang sudah rapuh masih digunakan sebagai pengeret ( kuda-kuda ). Paling bawah menggunakan kayu lokal. Demikian hasil jepretan lensa kami semoga ditahun 2015 ini pengawasan terhadap pelaksanaan proyek DAK dan proyek-proyek yang lain lebih diperketat lagi sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih nyaman.