WartaPemalang-Dalam kegiatannya, mahasiswa KKN Tematik Universitas Alma Ata Jogyakarta mengambil tema pencegahan dan penurunan angka stunting.
Hal ini sesuai apa yang diamanatkan oleh pemerintah bahwa angka stunting pada tahun 2024 ditargetkan turun sebesar 14% .
Karenanya, belum lama ini bertempat di Balaidesa Banjaran diadakan sosialisasi urgensi pendidikan bagi generasi muda dan bahaya narkoba.
" Kegiatan ini setidaknya membantu dalam hal pengetahuan bagi generasi muda," ujar salah seorang peserta KKN Tematik Yesi Agustina mahasiswi program studi admisnistrasi rumah sakit Universitas Alma Ata Yogyakarta yang juga sebagai pembicara.
Saat ini sasarannya adalah masyarakat usia sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas lanjurnya.
Untuk peserta masing-masing dari setiap RW mendelegasikan lima orang untuk mengikuti sosialisasi ini.
Sementara itu hadir juga sebagai pembicara Kepala Desa Banjaran Wiwin Widoretno S.I.Kom dan Aiptu Dwianto yang menjabat sebagai kanit 1 Narkotika Polsek Pemalang.
Diharapkan sosialisasi ini peserta akan memahami tentang arti pentingnya pendidikan dan bahaya narkoba. Selain itu, diharapkan para remaja memiliki cita-cita untuk meraih yang tinggi.
Senada hal itu, dukungan juga diberikan Wiwi Widoretno. Dirinya mempunyai cita-cita yang tinggi agar tercipta generasi yang lebih baik.
" Seperti yang kita tahu indonesia dewasa ini juga dihantui oleh obat-obat terlarang, dengan adanya sosialisasi ini semoga ada pengertian generasi tidak mudah dirusak oleh obat-obatan terlarang," ujarnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan KKNT ini terdiri dari 10 jurusan yang berbeda program studinya. Kegiatan ini selain pengertian tentang bahaya Narkoba juga dalam rangka ikut menurunkan kasus stunting.
" Kami melihat dari sudut pandang lain selain aspek gizi buruk pada balita yang menjadi sebab terjadinya kasus stunting," kata salah seorang mahasiswa KKNT
Salah satu faktor kasus stunting adalah status pendidikan orang tua. Karena itu, diharapkan dengan terciptanya generasi muda yang paham akan arti pendidikan status sosial suatu masyarakat dapat terangkat sehingga secara ekonomi kelak dapat memenuhi kebutuhan gizi ketika telah membangun bahtera rumah tangga.
(Chaerun)