WartaPemalang-Berdasarkan hasil rekapitulasi laporan bulanan dari Puskesmas, kasus Frambusia hingga bulan Agustus tahun 2023 sudah tidak ditemukan lagi Kabupaten Pemalang.
Begitulah yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, dr. Yulies Nuraya saat menerima Tim Surveyor Eradikasi Frambusia Provinsi Jawa Tengah dalam acara Penilaian Sertifikat Eradikasi Frambusia Kabupaten Pemalang Tahun 2023 di Pendopo setempat, Selasa (19/9/2023) yang dikutin25 perwakilan Puskesmas se Kabupaten Pemalang.
Dalam kesempatan itu, Yulies menjelaskan, Frambusia merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan secara terus-menerus secara efektif dan efesien
" Frambusia merupakan penyakit yang termasuk ke dalam kelompok penyakit tropis terabaikan,"ujarnya.
Yulies menjelaskan Frambusia atau dalam beberapa bahasa daerah disebut yaws, patek, puru, buba, pian, parangi ambalo, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri treponema pertenue yang hidup di daerah tropis.
"Penularan Frambusia sendiri melalui lalat atau melalui kontak langsung dari cairan luka penderita ke orang yang mempunyai kulit yang luka atau tidak utuh dan pada umumnya terlihat sebagai lesi pada kulit serta dapat menyebabkan cacat pada tulang,"terang Yulies.
Selain itu, Yulies menjelaskan Surveilans Frambusia adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian Frambusia dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan Frambusia untuk memperoleh serta memberikan informasi guna mengarahkan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien.
(Chaerun)