Selain nambah keuntungan yang besar RSUD M.Ashari juga tak mau ambil resiko apabila terjadi kehilangan. Selain itu, mungkin pemasukan uang parkiran juga dianggap paling aman dan bisa diutak atik.
WartaPemalang-Parkir di RSUD dr M.Ashari kembali ditarik retribusi. Mereka berdalih agar layanan parkir tertata, alasan lainnya memberikan layanan prima pada konsumen.
Benarkah demikian ?. Kenapa mesti menggandeng pihak ketiga, tentu saja itu dilakukan untuk mendapatkan keuntungan.
Hal ini ditegaskan oleh direktur RSUD dr M.Ashari Aris Munandar kepada media belum lama ini.
" Dengan dikelola pihak profesional kami justru mendapat keuntungan dari pihak ketiga," katanya.
Parkiran yang kala itu di era Junaedi sebagai bupati menjadi polemik akhirnya dibebaskan dan mereka tukang parkir dijadikan karyawan BlUD.
Sekarang, dengan alasan masih adanya praktik pungli parkiran yang dilakukan petugas parkir disitu manajemen rumah sakit pun ambil langkah yang menguntungkan yakni dipihak ketigakan pengelolaannya.
“Memang betul sebelumnya, parkiran gratis. Namun demikian, karena ternyata dalam praktiknya masih ditarik sejumlah uang yang itu adalah sebuah pungli, maka saya putuskan untuk merubah skema yang ada,”tandasnya.
Aris menuturkan, mulai tanggal 22 Oktober yang lalu parkir pengunjung ditetapkan berbayar dengan tarif yang telah ditentukan. Pengelolaannya, oleh pihak swasta di RSUD, yang terlebih dulu diadopsi di beberapa RSUD yang lain, diantaranya, RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, RSUD Suradadi dan RSUD Slawi Kabupaten Tegal.
Menurut Aris, penetapan tarif parkir berbayar ini juga wujud realisasi dari nota dinas Bupati Pemalang. Ada 2 nota dinas yang terbit, pertama, tahun 2020 dan kedua, tahun 2022.
Rupanya, adanya penarikan retribusi parkir ini memunculkan pertanyaan di masyarakat. Sebab, mereka menilai alasannya adanya pungli itu hanya mengada ada saja.
" Selama saya parkir tidak pernah ada yang narik uang parkir mas, biasalah itu alasan klise saja," ujar salah seorang keluarga pasien.
Harusnya yang dibenahi itu pelayanannya yang jelek. Coba mas lihat di ruang kelas lll bantal dan sprei pasien kondisinya seperti itu.
" Pelayanannya jelek mas, apalagi yang kelas lll, ya begitulah mas," ujar salah seorang keluarga pasien.
Hasil penelusan WartaPemalang dilapangan memang banyak ditemui kondisi yang memprihatinkan. Soal hand sanitizer yang kosong, bantal dan sprei yang kurang layak dan juga perawat yang kurang ramah.
Jadi, benarkah RSUD M.Ashari sudah melakukan pelayanan optimal pada masyarakat. Kalau sudah, kenapa masyarakat Pemalang lebih naman berobat di luar daerah Pemalang ?
(Chaerun)