Warta Pemalang
- Ada pepatah “Kuda Lari dapat di buru nasib orang siapa yang tahu” Mungkin inilah istilah yang tepat untuk
Keluarga Untung Udiatno seorang pengusaha Ayam Pedaging dan Sapi potong dari
Desa Tegalmlati Kecamatan Petarukan kabupaten Pemalang Jawa Tengah.
Saat di
sambangi awak media Untung Udiatno 43 tahun suami dari Susianah 37 tahun yang
kini di karuniai satu putri Diah Ayu Usi Erawati usia 10 tahun duduk di kelas 4
SD, sangat ramah menyambut hangat awak Media.
Lelaki
berperawakan agak kurus berkulit sawo matang dengan rambut di buat agak pirang
mirip anak Punk ini sangat bersahaja. Di
dampingi sang istri berperawakan tinggi kulit putih ayu menawan menceritakan
kisah hidupnya penuh liku liku dalam bahtera rumah tangganya. Terutama tentang
jatuh bangunya usahanya.
Sebetulnya
cita cita Untung Udiatno akrab di sapa mas Untung yang asli Kelahiran dari Desa
Kabunan ini ingin sekali jadi Tentara seperti saudara saudaranya kebanyakan
menjadi anggota TNI POLRI. namun apa daya sisi pendidikanya kurang memenuhi
syarat sehingga cita citanya tidak tercapai atau mungkin Alloh SWT menentukan
lain yang lebih baik sehingga kini menjadi Miliarder.
Dalam
penuturanya Untung memaparkan bahwa saya dari keluarga sangat sederhana, saya
dari kecil membantu ibu saya jualan tempe di pasar Pagi Pemalang dari pagi
sampai siang.
Waktu itu
kehidupan keluarga kami masih susah dan usaha sangat kecil tapi saya tetap
semangat membantu ibu saya. Sampai akhirnya saya menikah barulah hidup mandiri
dengan berjualan apa saja yang penting halal.
Istri
mendukung setiap usaha saya dengan modal awal hanya Rp 70.000. saya beli mentog
jantan dan betina saya pelihara di belakang rumah sampai beranak pinak lama
tidak saya jual. Untuk makan kami sehari hari di topang dari istri yang
berjualan di pasar Petarukan.
Setelah
mentog jumlahnya sangat banyak saya jual untuk memelihara ayam dengan jumlah puluhan ekor berkembang biak
jumlahnya hingga ratusan ekor, terus saya jual ke pasar Pemalang berjalanya
waktu usaha saya semakin pesat ya namanya usaha jatuh bangun hal biasa dan saya
di tipu orang berkali kali yang bisa saya jadikan Pelajaran hidup serta usaha
justru dari seringnya di tipu saya semakin pintar ya itung itung biaya studi
lah.
Kalau di
hitung kerugian modal saya yang nyangkol belum kembali nilainya Milyaran tapi
biarlah. Banyak teman saudara yang saya bantu usaha malah berusaha
menghancurkan usaha saya bukan satu atau dua orang.
Saya paling
senang bertemu dengan orang yang lagi kesusahan saya bantu modal saya ajari
usaha sesuai bidangnya. Saya tidak khawatir jadi miskin karena membantu orang
lain karena saya percaya rejeki sudah di bagi oleh yang maha kuasa.
Kini
Alhamdulillah usaha saya tidak hanya ayam potong tapi kami juga punya
peternakan sapi di belakang rumah yang luasnya lebih dari setengah Hektare juga
ada di daerah Magelang serta Boyolali.
Masih
menurut Untung kami punya mitra peternak ayam lebih dari tiga puluhan. Dengan
pedagang jumlahnya ratusan dari pedagang keliling sampai yang memiliki kios di
pasar pasar.
Kalau
perbulan omset ratusan juta rupiah apalagi jelang lebaran ya alhamdulillah kami
bersyukur kepada Alloh SWT ini berkat doa restu dari sanak saudara serta para
mitra juga tetangga kanan kiri depan belakang yang mendukung usaha saya.
Saat di
tanya resep keberhasilannya mas untung mengatakan: kalau pingin sukses jangan
pelit banyak banyaklah sedekah tidak ada sejarahnya orang yang suka bersedekah
menjadi miskin. Di singgung sedekahnya untuk lebaran 1443 Hijriah ini
alhamdulillah kami bisa berbagi dengan yang membutuhkan.kaum duafa, anak yatim
para tukang becak di jalan jalan serta para mitra Besaranya mencapai sekitar
Rp. 250.000.000 rupiah.
saya sadar
betul apa yang kita punya,rejeki yang ada pada kami ada hak untuk orang lain
yang membutuhkan papar mas Untung Udiatno yang di amini oleh Susianah istrinya
seraya menutup perbincanganya kepada awak media. URIPTO GD / Frj.