Warta Pemalang
- Sejarah dan pra sejarah di Nusantara memang menjadi catatan panjang Untuk
berdirinya bangsa Indonesia .
Mengingat
pada Zaman dahulu sebelum di istilahkan Nusantara, negara kita berbentuk
kerajaan kerajaan baik kerajaan kecil maupun kerajaan besar.seperti Majapahit ,
Mataram, Singasari, Pasundan ( Sunda )dan Brawijaya serta Demak Bintoro.
Jaman
kerajaan antara satu kerajaan dengan kerajaan lainya kerap terjadi peperangan
yang banyak menelan korban harta benda maupun nyawa sehingga perlu adanya
penyatuan dari seluruh kerajaan kerajaan menjadi satu bernama Nuswantara .
Gagasan
untuk menyatukan kerajaan kerajaan di Nuswantara bermunculan dari para Ksatria,
diantaranya Maha Patih Gajah Mada.konon para Senopati dan Bergodho Bergodho
dari keraton Majapahit mendapat tugas
menyambungkan antara kerajaan Majapahit dengan kerajaan Pasundan ( Sunda )
namun karena misi yang di emban tidak berhasil akhirnya pasukan bergodho
tersebut berpencar mencari tempat bermukim masing masing di seantero wilayah
Jawa bagian Tengah. Seperti Pemalang,
Pekalongan, Batang ,Purbalingga, Cilacap
dan lainya.
Di antaranya dari sekian banyak pasukan
Senopati /Para Bergodho ada yang bernama Senopati Sembung Yudho atau lebih di
kenal Ki Sidayu menempati kawasan Pemalang bagian utara ,tepatnya di Desa
Kabunan Kecamatan Taman kabupaten Pemalang .Menurut Juru rawat Makam Sidayu
Fahroji 54 tahun atau akrab di panggil
mas Ba o mengatakan : Pada tahun 1575 tepatnya pada tanggal 24 Januari Kamis
Kliwon 1 Syawal 1496 je 982 H, Pemalang
merupakan wilayah dengan nama Babadan lalu berubah menjadi nama Pemalang
berasal dari kata Pepalang ( Jawa) )kata dasar Palang, mendapat awalan Pe yang
artinya Rintangan atau halangan. Kata Pemalang berarti Cegah, halangan. dan rintangan Pemalang juga berasal dari kata
dasar Malang (jawa) yang artinya
melintang garis lurus. Di maksudkan sebagai rintangan, penghalang bagi yang
tidak patuh aturan atau yang akan berbuat jahat terhadap rakyat Pemalang.
Sebagian ada
yang mengatakan bahwa awal keberadaan Pemalang berawal dari Kabunan wilayah (
Utara )Pantura Pemalang nah mengingat di Kabunan terdapat sungai yang melintang
garis lurus dari arah timur ke barat ( dari Comal ke Kabunan )sampai saat ini
warga Kabunan menyebutnya Kali Malang.
Seiring
perkembangan jaman sebagian Kalimalang tertutup lahan pertanian persawahan.
Pada tahun 1279 Saka, 1357 M, abad 14 terjadi perang Bubat antara Majapahit
Hayam Wuruk dan Pasundan ( Sunda ) Prabu Maharaja Lingga Buana yaitu semua
terjadi karena kesalahan kecil Maha patih Gajah Mada. Setelah terjadinya perang Bubat itulah
banyak Senopati Senopati dan bergodo bergodo dari Majapahit banyak yang memilih
tidak kembali ke kerajaanya Majapahit .
Bahkan
banyak yang berada di Pemalang. Hal ini di buktikan banyak situs situs
Majapahit atau nama nama Desa dengan nama depan Maja, misal Majalangu,
Majakerta dan banyak Maja Maja yang lainya di Pemalang.
Termasuk di
desa Kabunan Kecamatan Taman Pemalang yang sudah di sebut di atas ada situs tua
yang belum banyak orang tahu yaitu Makam Sembung Yudho atau lebih di kenal mbah
Sidayu, Raden Tanis Ki Malang Jati. Orang jaman dahulu mempunyai banyak nama
dengan maksud mengelabuhi pasukan Belanda yang mengejarnya. dahulu belum ada
Pemalang ,menurut simbah simbah saya di tempat ini sudah ada makam ini sembari
telunjuk jarinya mengarah pada bangunan cungkup makam.
Masih
menurut mas Bao ,yang sampai sekarang ini merawat dan Pemerhati Makam mbah
Sidayu, saat di singgung keberadaan makam tersebut kepada awak Media menuturkan
bahwa Makam Sidayu ini mungkin sudah lebih dari 5 Abad.
Karena
lokasinya agak terpencil dan kala itu kurang terawat maka jarang orang yang
tahu keberadaan makam ini. Padahal dalam alur sejarah Pemalang Sembung Yudo
atau Sambung Yudho Mbah Sidayu masuk dalam buku besar babat tanah Pemalang.pada
saat remaja usia tujuh belasan tahun simbah saya Casmadi.sudah merawat makam
ini sampai ke bapak saya Almarhum Tuban sampai ke saya.dan mohon maaf bilamana alur cerita di atas tidak sesuai
kajian ilmiah, ini semata mata hanya untuk mengenang sejarah supaya generasi
sekarang tidak lupa kepada pejuang serta para leluhur kita. JAS MERAH.
Makam Sidayu
ini Luasnya kurang lebih 3000 meter persegi. Garis dan batas batasnya pun
jelas.
Dari
pengamatan awak media Makam Sidayu berada di utara desa Kabunan berbatasan
dengan wilayah dukuh Pejarakan Desa Danasari Kecamatan Pemalang. Kalau dari
Jalur Pantura Pemalang Jembatan Kali Elon sisi barat ke arah utara sekitar 2
KM. di dalam Area Makam ada 59 pepohonan jenis Pepohonan langka , sembilan di
antaranya pohon besar besar yang usianya lebih dari 300 tahunan.di Luar cungkup
ada 7 makam lainya 5 diantaranya makam para juru kunci termasuk mendiang ayah Fahroji yaitu Almarhum
pak Tuban dan kakeknya.
Dan di dalam
kawasan itu berdiri 3 bangunan di antaranya, bangunan Cungkup Makam dan
Bangunan sederhana untuk tempat beristirahat para petani sawah dan berkebun
tempat Sholat serta kamar mandi tertutup plus sarana berwudhu dari sumur tua
yang ada Keramatnya.
Di tambahkan
oleh mas Ba o saat ini makam ada pembenahan pada seputar bangunan cungkup makam
bagian dalam maupun luar dan teras serta pembuatan jalan paving dari tempat
pemadian, berwudhu sampai ke cungkup makam dengan dana Swadaya sendiri ada juga
teman atau sahabat yang turut membantu.
Kalau untuk
rencana ke depan Insha Alloh ada Perbaikan pada Inspratruktur jalan dan
pemugaran bangunan cungkup Makam serta pembuatan bangunan Mushola.alangkah
indahnya kalau para petani pe kebun yang pada saat istirahat di sini bisa
Sholat berjama ah.
Bentuk
kegiatan lainya di makam Sidayu ini nanti ada jama ah TQN Jama ah Thariqah Qhadariyah Naqsyabandiyah
dari desa Kabunan yang di pimpin oleh Slamet Muhajirin atau lebih di kenal Lebe
Mamo akan melakukan Tawasulan rutin pada hari Selasa malam Rabu dari pukul
21.00 WIB sampai selesai .
Menurut Kaki
Sinang 54 tahun menyatakan turut senang
apa bila ada yang Peduli terhadap keberadaan makam tersebut sebab itu makam
keramat termasuk leluhur Kabupaten Pemalang. yang kedua ada nilai nilai
Pelestarianya. Nah yang ke Tiga kawasan makam itu memang biasa di gunakan untuk
ngiub para petani maupun Pekebun.melalui Media ini sayapun berharap ada
perhatian dari pemerintah Kabupaten Pemalang terhadap makam mbah Sidayu yang
termasuk pepunden Pemalang ucap kaki Sinang .URIPTO GD/Frj.