iklan banner

Selasa, 19 April 2022

 


Warta Pemalang - Sejarah dan pra sejarah di Nusantara memang menjadi catatan panjang Untuk berdirinya bangsa Indonesia .

 

Mengingat pada Zaman dahulu sebelum di istilahkan Nusantara, negara kita berbentuk kerajaan kerajaan baik kerajaan kecil maupun kerajaan besar.seperti Majapahit , Mataram, Singasari, Pasundan ( Sunda )dan Brawijaya serta Demak Bintoro.

 

Jaman kerajaan antara satu kerajaan dengan kerajaan lainya kerap terjadi peperangan yang banyak menelan korban harta benda maupun nyawa sehingga perlu adanya penyatuan dari seluruh kerajaan kerajaan menjadi satu bernama Nuswantara .

 

Gagasan untuk menyatukan kerajaan kerajaan di Nuswantara bermunculan dari para Ksatria, diantaranya Maha Patih Gajah Mada.konon para Senopati dan Bergodho Bergodho dari keraton  Majapahit mendapat tugas menyambungkan antara kerajaan Majapahit dengan kerajaan Pasundan ( Sunda ) namun karena misi yang di emban tidak berhasil akhirnya pasukan bergodho tersebut berpencar mencari tempat bermukim masing masing di seantero wilayah Jawa  bagian Tengah. Seperti Pemalang, Pekalongan, Batang  ,Purbalingga, Cilacap dan lainya.

 

 Di antaranya dari sekian banyak pasukan Senopati /Para Bergodho ada yang bernama Senopati Sembung Yudho atau lebih di kenal Ki Sidayu menempati kawasan Pemalang bagian utara ,tepatnya di Desa Kabunan Kecamatan Taman kabupaten Pemalang .Menurut Juru rawat Makam Sidayu Fahroji 54 tahun  atau akrab di panggil mas Ba o mengatakan : Pada tahun 1575 tepatnya pada tanggal 24 Januari Kamis Kliwon  1 Syawal 1496 je 982 H, Pemalang merupakan wilayah dengan nama Babadan lalu berubah menjadi nama Pemalang berasal dari kata Pepalang ( Jawa) )kata dasar Palang, mendapat awalan Pe yang artinya Rintangan atau halangan. Kata Pemalang berarti Cegah, halangan.  dan rintangan Pemalang juga berasal dari kata dasar Malang (jawa)  yang artinya melintang garis lurus. Di maksudkan sebagai rintangan, penghalang bagi yang tidak patuh aturan atau yang akan berbuat jahat terhadap rakyat Pemalang.

 

Sebagian ada yang mengatakan bahwa awal keberadaan Pemalang berawal dari Kabunan wilayah ( Utara )Pantura Pemalang nah mengingat di Kabunan terdapat sungai yang melintang garis lurus dari arah timur ke barat ( dari Comal ke Kabunan )sampai saat ini warga Kabunan menyebutnya Kali Malang.

 

Seiring perkembangan jaman sebagian Kalimalang tertutup lahan pertanian persawahan. Pada tahun 1279 Saka, 1357 M, abad 14 terjadi perang Bubat antara Majapahit Hayam Wuruk dan Pasundan ( Sunda ) Prabu Maharaja Lingga Buana yaitu semua terjadi karena kesalahan kecil Maha patih Gajah Mada.   Setelah terjadinya perang Bubat itulah banyak Senopati Senopati dan bergodo bergodo dari Majapahit banyak yang memilih tidak kembali ke kerajaanya Majapahit  .

 

Bahkan banyak yang berada di Pemalang. Hal ini di buktikan banyak situs situs Majapahit atau nama nama Desa dengan nama depan Maja, misal Majalangu, Majakerta dan banyak Maja Maja yang lainya di Pemalang.

 

Termasuk di desa Kabunan Kecamatan Taman Pemalang yang sudah di sebut di atas ada situs tua yang belum banyak orang tahu yaitu Makam Sembung Yudho atau lebih di kenal mbah Sidayu, Raden Tanis Ki Malang Jati. Orang jaman dahulu mempunyai banyak nama dengan maksud mengelabuhi pasukan Belanda yang mengejarnya. dahulu belum ada Pemalang ,menurut simbah simbah saya di tempat ini sudah ada makam ini sembari telunjuk jarinya mengarah pada bangunan cungkup makam.

 

Masih menurut mas Bao ,yang sampai sekarang ini merawat dan Pemerhati Makam mbah Sidayu, saat di singgung keberadaan makam tersebut kepada awak Media menuturkan bahwa Makam Sidayu ini mungkin sudah lebih dari 5 Abad.

 

Karena lokasinya agak terpencil dan kala itu kurang terawat maka jarang orang yang tahu keberadaan makam ini. Padahal dalam alur sejarah Pemalang Sembung Yudo atau Sambung Yudho Mbah Sidayu masuk dalam buku besar babat tanah Pemalang.pada saat remaja usia tujuh belasan tahun simbah saya Casmadi.sudah merawat makam ini sampai ke bapak saya Almarhum Tuban sampai ke saya.dan mohon maaf  bilamana alur cerita di atas tidak sesuai kajian ilmiah, ini semata mata hanya untuk mengenang sejarah supaya generasi sekarang tidak lupa kepada pejuang serta para leluhur kita. JAS MERAH.

 

Makam Sidayu ini Luasnya kurang lebih 3000 meter persegi. Garis dan batas batasnya pun jelas.

 

Dari pengamatan awak media Makam Sidayu berada di utara desa Kabunan berbatasan dengan wilayah dukuh Pejarakan Desa Danasari Kecamatan Pemalang. Kalau dari Jalur Pantura Pemalang Jembatan Kali Elon sisi barat ke arah utara sekitar 2 KM. di dalam Area Makam ada 59 pepohonan jenis Pepohonan langka , sembilan di antaranya pohon besar besar yang usianya lebih dari 300 tahunan.di Luar cungkup ada 7 makam lainya 5 diantaranya makam para juru kunci  termasuk mendiang ayah Fahroji yaitu Almarhum pak Tuban dan kakeknya.

 

Dan di dalam kawasan itu berdiri 3 bangunan di antaranya, bangunan Cungkup Makam dan Bangunan sederhana untuk tempat beristirahat para petani sawah dan berkebun tempat Sholat serta kamar mandi tertutup plus sarana berwudhu dari sumur tua yang ada Keramatnya.

 

Di tambahkan oleh mas Ba o saat ini makam ada pembenahan pada seputar bangunan cungkup makam bagian dalam maupun luar dan teras serta pembuatan jalan paving dari tempat pemadian, berwudhu sampai ke cungkup makam dengan dana Swadaya sendiri ada juga teman atau sahabat yang turut membantu.

 

Kalau untuk rencana ke depan Insha Alloh ada Perbaikan pada Inspratruktur jalan dan pemugaran bangunan cungkup Makam serta pembuatan bangunan Mushola.alangkah indahnya kalau para petani pe kebun yang pada saat istirahat di sini bisa Sholat berjama ah.

 

Bentuk kegiatan lainya di makam Sidayu ini nanti ada jama ah TQN  Jama ah Thariqah Qhadariyah Naqsyabandiyah dari desa Kabunan yang di pimpin oleh Slamet Muhajirin atau lebih di kenal Lebe Mamo akan melakukan Tawasulan rutin pada hari Selasa malam Rabu dari pukul 21.00 WIB sampai selesai .

 

Menurut Kaki Sinang 54 tahun  menyatakan turut senang apa bila ada yang Peduli terhadap keberadaan makam tersebut sebab itu makam keramat termasuk leluhur Kabupaten Pemalang. yang kedua ada nilai nilai Pelestarianya. Nah yang ke Tiga kawasan makam itu memang biasa di gunakan untuk ngiub para petani maupun Pekebun.melalui Media ini sayapun berharap ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Pemalang terhadap makam mbah Sidayu yang termasuk pepunden Pemalang ucap kaki Sinang .URIPTO GD/Frj.



HALO KONSUMEN

HALO KONSUMEN
Mari bersama menuju untuk menjadi konsumen yang cerdas dan mandiri "SAATNYA KONSUMEN BICARA" dan "BERANI LAPOR HEBAT" DENGAN PEDOMAN: LIHAT, LAWAN, LAPORKAN. dengan cara mengisi Form Pengaduan online. Terima kasih Salam Perlindungan Konsumen

Pengikut

Jadwal Sholat


jadwal-sholat

Categories

HUKUM

Bupati Pemalang Mansur Hidayat, ST

Bupati Pemalang Mansur Hidayat, ST

SELAMAT HARI JADI PEMALANG YANG KE 449

SELAMAT HARI JADI PEMALANG YANG KE 449

Selamat Hari Jadi Pemalang yang ke 449

Selamat Hari Jadi Pemalang yang ke 449

Penelusuran Hilangnya Saldo Milik KPM oleh LPKSM-YKM Pemalang

Serabi Likuran Desa Penggarit

Desa Jebed Utara Bagikan 956 Sertifikat Program PTSL Tahun 2021

Presiden Jokowi Akan Sederhanakan Proses Perizinan Usaha

ASPEK HUKUM PERJANJIAN DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN PERLINDUNGAN KONSUMEN