WartaPemalang-Gawat,
loh kenapa sih ?. Ini loh sebabnya, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sembako Non PKH dan Covid 19 marah dan
mengajukan komplain pada agen. Ini dikarenakan beras yang diterimakan berbau
apek dan juga berwarna kuning juga banyak kutunya.
Biar pembaca
tau, saat ini penerima manfaat menerima 40 kg beras, atau empat karung yang
berisikan 10 kg. Banyak juga ya.
Nah
loh,padahal, agen ini (Toko Berkah Jaya ) yang berada di Jl K.H Samanhudi
Kelurahan Kebondalem baru saja buka jadi agen loh.
Jelas saja,
penerima manfaat kaget dan protes keras pada agen manakala beras yang akan
dikonsumsi keluarga jauh dari standar dan berbau.
Akibatnya,
penerima manfaat banyak yang tidak
mengambil beras itu.
"
Kemarin berasnya apek dan banyak kutunya mas, saya ngga mau mengambil,"
ujar salah seorang warga penerima manfaat.
Selain itu,
ada dugaan beras yang diterimakan tidak penuh 10 kg. Karenanya, masyarakat
meminta pada pihak terkait untuk mengkaji lagi agen-agen yang ada agar tidak
nakal.
Polemik ini
langsung mendapat sorotan dari Ketua Lembaga
Perlindungan Konsumen LPKM - YKM Pemalang. Menurutnya hal ini tidak boleh
dibiarkan. Untuk itu, Prayit memyarankan agar masyarakat berani untuk menolak jika memang barang yang
diterimakan tidak sesuai baik harga atau kualitasnya.
"Kalau
ada agen yang nakal masyarakat harus berani lapor, sebab ada aturan hukumnya,
di dalam Undang-Undang no 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ada Pasal
tentang kewajiban Pelaku Usaha dan hal-hal yang dilarang bagi pelaku usaha"
katanya.
Adanya
laporan dari penerima manfaat soal jeleknya beras yang dibagikan adalah respons
positif dari masyarakat. Juga, sudah seharusnya pihak terkait bertindak tegas
soal agen ini.
"
Informasinya agen ini baru buka kemarin, baru buka saja sudah bermasalah, coret
saja," tandasnya.
Informasi
yang kami dapatkan komoditi tersebut distok oleh agen mandiri yang dulu juga
agen di Kebondalem.
Ini
juga yang dikatakan Sutrisno warga RW 1
salah seorang penerima manfaat yang
dengan tegas Trisno memgatakan bahwa kemarin Sabtu (25/12) beras yang diterima
sangat tidak layak untuk dikonsumsi.
"Berase
apek terus akeh kutune warnane ya wes kuning, dinas haruse tegas ura mlempem
ngawasine," tandasnya.
Daging Ayam
Belum Diterima
Minggu 26
Desember 2021 pantauan dilapangan kualitas beras sudah lumayan. Akan tetapi,
daging ayam belum diterima. Sebab stoknya sampai jam 9 an tadi ada.
Aneh bukan
?. Ini seolah agen belum siap untuk menyalurkan sembako atau memang belum ada
persiapan sama sekali. Sudah berasnya jelek daging ayam belum di dapat pula.
Sementara
penerima hanya menerima beras, telur, tempe, buah pier, buah apel, kentang dan 1/4/bawang
putih untuk komoditi bulan November-Desember. Untuk bawang putih, kentang dan
apel jelas tidak masuk dipapan pengumuman yang terpasang.
Untuk
komoditi yang terpasang adalah harga
beras 10/kg seharga 104. ribu rupiah, 0,8 kg telur, seharga 25 ribu rupiah, 1
kg ayam seharga 39 ribu rupiah, 1 kg buah pier 25 ribu rupiah dan tempe dengan
harga 7 ribu ruoiah. Jadi totalnya 200 ribu rupiah.
Nah, melihat
harga tersebut adakah selisih harga pasar ?
(Chaerun)