Warta pemalang, Belum lama di
Perbatasan dua desa tergenang air lagi" di antaranya Desa widodaren dan Desa Karangasem kecamatan petarukan. Kebetulan
secara geografis desa tersebut berdampingan satu jalur dan satu gerbang gapura. Kedua desa mengalami tergenang air akibat sampah warga yang kurang tertib. Dua desa
tersebut" bila hujan tiba, selalu digenang air setinggi lutut orang dewasa. Problemnya" kata kades (Banaba), akibat saluran dan sampah menjadi masalah. Ini"
keduanya perlu ada perhatian khusus, terkait sampah dan
saluran, itu perlu di ketahui agar selalu diperhatikan ketika membuat jembatan depan rumah, agar secukupnya
dan diberi lubang. Jangan
lupa" karena mengenai lingkungan hidup adalah tanggung jawab kita bersama.
Oleh sebab
itu, peran serta masyarakat sangatlah penting. Mengingat situasi alam
sekarang ini juga sulit diprediksi, "diluar dugaan, hingga kerapkali
mengalami cuaca extrime, dan hujan bisa terjadi terus
menerus.
Namun
terkadang masyarakat itu sendiri kurang tanggap, tidak proaktif terhadap ingkungannya hingga terkesan tidak peduli. Biasanya
rasa kebersamaan muncul setelah terjadi. Bahkan
ketika kepala desa menghimbau, dan langsung turun kelokasi,
"melainkan (warga) justru cukup salam sapa saja terhadap kadesnya.
yang pekerjaan pak kades selesaipun!!! mereka cuek, hanya sebagian mereka yang tanggap lalu beranjak. Ini sangat Ironi" ketika menyaksikan situasi macam itu. Dalam benak,, masyarakat dirasa semakin pudar rasa kebersamaannya. Disini
lebih terkesan ada kesenjangan sosial di àntara mereka.
Kades (Hendra
banaba) menyampaikan perasaannya dengan tim media, katanya terkait
kegiatan lingkungan umum, warga juga tidak terlalu sulit untuk bertindak. Katanya lagi,, saya masih memaklumi.Padahal dengan semangat kebersamaan, setidaknya dapat meminimalisir masalah
banjir.
Demikian kata pak kades Banaba di lokasi, saat menyampaikan rasa prihatinnya,
kepada tim media . Terlihat
betapa tulus kadesnya dengan senang hati rela blusukan, demi membantu warganya
mengatasi banjir. Sampai
akhirnya sampah didalam saluran jembatan sepanja 25 meter kini kembali normal.
Hendra
banaba" selaku kepala desa berharap, warganya agar bisa tertib sampah dan
peduli lingkungan.Sebab
demi kelangsungan hidup sehat bebas banjir, sesuai
program kotaku.
Bebas
pemukiman kumuh adalah salah satu program utama bupati pemalang H.Junaedi.
sesuai produk mentri lingkingan hidup (LH).
Kades Banaba
menghimbau terhadap warganya untuk proaktif di lingkungan masing
masing.
Ia menegaskan agar warga sama sama menjaga kebersihan lingkungan
supaya terhindar banjir"
YUUK
!!! jangan buang sampah sembarangan, dan jangan
menumpuk sampah, yang bisa berakibat hanyut terbawa air hingga
menutupi saluran.Kasus banjir
kerap terjadi, dan bukan hanya inikali saja. Melainkan di wilayah
desa lainpun sama.
Bagi
(Banaba), itu adalah pengalaman berharga. Semoga menjadikan kesadaran kita semua ( Liputan-Rae)