WartaPemalang - Ada yang menarik dalam Talkshow dalam rangka hari jadi Pemalang ke -449 tahun 2024 yang digelar di Aula Balai Desa Penggarit belum lama ini.
Dalam acara tersebut Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, S.T bersama istri dan Kepala Kesbangpolinmas, Bagus Sutopo, SSTP serta Kades Penggarit Imam Wibowo bermain fragmen yang digawangi Sanggar Widuri Swakarya dengan tema sosialisasi Hari Ulang Tahun Pemalang ke 449.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Penggarit Imam Wibowo mengatakan Desa Penggarit tak bisa dipisahkan dari sejarah berdirinya Kabupaten Pemalang.
“Makam Pangeran Benowo membuktikan keterkaitan Desa Penggarit," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Pemalang Joko Atmo kepada wartawan menyampaikan tentang dasar-dasar hukum dan anggaran dalam memperingati Hari Ulang Tahun Pemalang ini.
Selain itu, Joko menyampaiakan permohonan maafnya. Sebab, saat ini baru bisa mengundang teman-teman media terbatas.
"Mohon maaf baru 80 awak media di Pemalang yang kami undang. Lain waktu akan kami undang semua,” ujar Joko.
Kembali ke Fragmen, meski lighting nampak sederhana namun pesan cerita begitu dalam walau naskahnya improvisasi. Inti yang terkandung dalam ceritanya adalah sejarah singkat keberadaan Makam Pangeran Benowo.
Sekelumit cerita, yang diceritakan dalam fragmen itu, bahwa Pangeran Benowo selaku putra Raja Pajang yaitu Sultan Hadiwijoyo atau Karebet atau Joko Tingkir, pergi ke barat karena adanya perseteruan dikerajaan Pajang.
Singkat cerita, dalam perjalan ditengah hutan Pangeran Benowo menorehkan cabang (pang) tetapi daun-daunya tidak rontok, maka tidak jadi kembali ke Kerajaan Pajang.
Berdasarkan titah wahyu, Pangeran Benowo bertahan dan bermukim di hutan tersebut. Konon dalam babad cerita tempat ditorehnya cabang, dinamakan Desa Penggarit.
(Chaerun)